Pengertian konflik
organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau
kelompok–kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka
harus membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan
kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan tujuan, status,
nilai atau persepsi.
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ANTAR KELOMPOK :
1.
Kepentingansama.
Bila dua kelompok mempunyai
kepentingan sama terhadap sesuatu, maka timbul persaingan untuk mendapatkannya.
Ketika persaingan terjadi, maka ada upaya upaya dari setiap kelompok untuk
mendapatkan yang diinginkan, sehingga terkadang kelompok menggunakan
tindakan-tindakan yang merugikan kelompok lain. Akibatnya timbul konflik
antar kelompok (Bornstein, 2003)
2.
Prasangka dan diskriminiasi
(Sear, dkk, 1994)
Menururt Sears, dkk, (1983) Streotype, prasangka dan diskriminiasi
merupakan tiga komponen dalam antagonism kelompok. Pertama, streotype—yang
merupakan komponen kognitif. Streotype adalah keyakinan tentang sifat-sifa pribadi
yang dimiliki orang dalam kelompok. Misalkan orang batak selalu distreotype sebagai
seorang yang keras, dan kasar. Padahal belum tentusemua orang Batak seperti itu.
3.
Sumberdaya
Konflik sumber daya, khususnya alam menjadi
suatu yang sangat banyak kita temui di negeriini.Sumber daya alam menajdi suatu
daya tarik yang luar biasa bagi kelompok-kelompok yang ingin mengambil keuntungan
dari sumber daya tersebut. Misalkan pada kasus air. Biasanya kasus air ini banyak
terjadi di dareha pertanian. Air menajdi suatu yang sangat penting bagi petani,
sehingga mereka berebut untuk menguasai air untuk irigasi sawah.
4.
Identitas social atau katagori berbeda.
Setiap kelompok mempunyai identitas
social berbeda. Indentitas suatu kelompok berkaiatan dengan atribut yang
dimiliki. Seperti ciri-ciri, nilai yang dianut, tujuan, dan norma. Identifikasi
social sangat berguna untuk proses katagori dan perbandingan social (Hogg &
Grieve, 1999).
5.
Ketidak adilan (injustice)
Ketidak adilan sering kali menimbulkan konflik.
Kita bias melihat banyak konflik-konflik yang terjadi diakibatkan ketidak adilan.
Menurut teori keadilan (equity theory), konflik terjadi karena adanya ketidak
adilan dalam distribusi yang membuat orang atau kelompok menjadi distress
danfrustasi.Akibatnyakelompok menggunakan cara menurut pandangan mereka benar,
tetapi bagi kelompok lain hal tersebut dapat menimbulkan konflik. Namun perlu dipahami
bahwa sebenarnya keadilan keadilan bersifat relative atau subjektif bagi setiap
orang atau kelompok.
6.
Perilaku agresif
Perilaku agresif yang dilakukan suatu kelompok terhadap kelompok
lain dapat menimbulkan konflik antar kelompok. Ketika suatu kelompok menyerang kelompok
lain, maka kelompok yang diserang akan membalas. Hal ini akan bias berlanjut kepada
konflik yang berkepanjangan. Misalkan, ketikapertandingansepakbola, suporterpersijamenyerangsuporterpersib
Bandung, akibatterjaditawuran.Kejadianiniberdampaktimbulnyakonflik
·
Saling
mengejek antar kelompok
·
Kurangnya
sikap menghargai orang lain,
·
Kurangnya
pendidikan moral dan kebineka anataupluralisme dalam kegiatan pembelajaran.
CONTOH KASUS TENTANG BENTROK BBM.
JAKARTA,
KOMPAS.com - Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan, terhitung sejak
Selasa (27/3/2012) hingga Jumat (30/3/2012) dini hari tadi, ada 82 korban luka-luka
yang dirawat di rumah sakit akibat bentrok mahasiswa dengan aparat dalam
demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di beberapa titik di Jakarta.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengungkapkan, dari total korban yang dirawat termasuk di antaranya aparat. Seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemerintah.
"Dari 82 orang, belum ada yang meninggal. Sebagian besar rawat jalan," katanya saat acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (30/3/202) siang.
Menurut Dien, dari 82 orang korban, sebagian besar mengalami luka ringan dan kena gas air mata. "Bahwa ada yang luka-luka betul. Tetapi yang parah serius belum ada," terangnya.
Dari 82 korban itu, lanjut Dien, bentrokan yang terjadi di depan Stasiun Gambir, pada Selasa (27/3/2012) menyumbang paling banyak korban yakni sampai 72 orang dan sebagian besar di rawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM), RS. Tarakan dan RSPAD Gatot Subroto. Sedangkat bentrokan yang terjadi pada Kamis malam (29/3/2012) di Jalan Diponegoro menyebabkan 10 orang yang dirawat, 6 orang di antaranya dirawat di RSCM, termasuk Kapolsek Senen, 2 orang di St.Carolus dan 2 orang di RS. Tarakan.
Dien menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kementerian Kesehatan untuk menempatkan ambulans gawat darurat DKI, ambulans Puskesmas dan ambulans suku dinas di 30 titik. Jadi kalau ada pendemo atau polisi yang terluka dapat segera dilakukan pengobatan di ambulans. "Kalau tidak bisa dilakukan di ambulans kita rujuk ke rumah sakit terdekat. Sudah ada 32 rumah sakit di Jakarta yang siap di jadikan rujukan," tutupnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengungkapkan, dari total korban yang dirawat termasuk di antaranya aparat. Seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemerintah.
"Dari 82 orang, belum ada yang meninggal. Sebagian besar rawat jalan," katanya saat acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (30/3/202) siang.
Menurut Dien, dari 82 orang korban, sebagian besar mengalami luka ringan dan kena gas air mata. "Bahwa ada yang luka-luka betul. Tetapi yang parah serius belum ada," terangnya.
Dari 82 korban itu, lanjut Dien, bentrokan yang terjadi di depan Stasiun Gambir, pada Selasa (27/3/2012) menyumbang paling banyak korban yakni sampai 72 orang dan sebagian besar di rawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM), RS. Tarakan dan RSPAD Gatot Subroto. Sedangkat bentrokan yang terjadi pada Kamis malam (29/3/2012) di Jalan Diponegoro menyebabkan 10 orang yang dirawat, 6 orang di antaranya dirawat di RSCM, termasuk Kapolsek Senen, 2 orang di St.Carolus dan 2 orang di RS. Tarakan.
Dien menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kementerian Kesehatan untuk menempatkan ambulans gawat darurat DKI, ambulans Puskesmas dan ambulans suku dinas di 30 titik. Jadi kalau ada pendemo atau polisi yang terluka dapat segera dilakukan pengobatan di ambulans. "Kalau tidak bisa dilakukan di ambulans kita rujuk ke rumah sakit terdekat. Sudah ada 32 rumah sakit di Jakarta yang siap di jadikan rujukan," tutupnya.
http://ekaagustianip.blogspot.com/2013/10/konflik-antar-kelompok.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar