Jumat, 04 Januari 2019

Konflik Antar Kelompok

 Pengertian konflik organisasi adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota–anggota atau kelompok–kelompok organisasi yang timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya–sumber daya yang terbatas atau kegiatan–kegiatan kerja atau karena kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan tujuan, status, nilai atau persepsi.
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK ANTAR KELOMPOK :
1.     Kepentingansama.
Bila dua kelompok mempunyai kepentingan sama terhadap sesuatu, maka timbul persaingan untuk mendapatkannya. Ketika persaingan terjadi, maka ada upaya upaya dari setiap kelompok untuk mendapatkan yang diinginkan, sehingga terkadang kelompok menggunakan tindakan-tindakan yang  merugikan kelompok lain. Akibatnya timbul konflik antar kelompok (Bornstein, 2003)
2.     Prasangka dan diskriminiasi (Sear, dkk, 1994)

Menururt Sears, dkk, (1983) Streotype, prasangka dan diskriminiasi merupakan tiga komponen dalam antagonism kelompok. Pertama, streotype—yang merupakan komponen kognitif. Streotype adalah keyakinan tentang sifat-sifa pribadi yang dimiliki orang dalam kelompok. Misalkan orang batak selalu distreotype sebagai seorang yang keras, dan kasar. Padahal belum tentusemua orang Batak seperti itu.

3.     Sumberdaya

Konflik sumber daya, khususnya alam menjadi suatu yang sangat banyak kita temui di negeriini.Sumber daya alam menajdi suatu daya tarik yang luar biasa bagi kelompok-kelompok yang ingin mengambil keuntungan dari sumber daya tersebut. Misalkan pada kasus air. Biasanya kasus air ini banyak terjadi di dareha pertanian. Air menajdi suatu yang sangat penting bagi petani, sehingga mereka berebut untuk menguasai air untuk irigasi sawah.

4.     Identitas social atau katagori berbeda.

Setiap kelompok mempunyai identitas social berbeda. Indentitas suatu kelompok berkaiatan dengan atribut yang dimiliki. Seperti ciri-ciri, nilai yang dianut, tujuan, dan norma. Identifikasi social sangat berguna untuk proses katagori dan perbandingan social (Hogg & Grieve, 1999).

5.     Ketidak adilan (injustice)

Ketidak adilan sering kali menimbulkan konflik. Kita bias melihat banyak konflik-konflik yang terjadi diakibatkan ketidak adilan. Menurut teori keadilan (equity theory), konflik terjadi karena adanya ketidak adilan dalam distribusi yang membuat orang atau kelompok menjadi distress danfrustasi.Akibatnyakelompok menggunakan cara menurut pandangan mereka benar, tetapi bagi kelompok lain hal tersebut dapat menimbulkan konflik. Namun perlu dipahami bahwa sebenarnya keadilan keadilan bersifat relative atau subjektif bagi setiap orang atau kelompok.

6.     Perilaku agresif

Perilaku agresif yang dilakukan suatu kelompok terhadap kelompok lain dapat menimbulkan konflik antar kelompok. Ketika suatu kelompok menyerang kelompok lain, maka kelompok yang diserang akan membalas. Hal ini akan bias berlanjut kepada konflik yang berkepanjangan. Misalkan, ketikapertandingansepakbola, suporterpersijamenyerangsuporterpersib Bandung, akibatterjaditawuran.Kejadianiniberdampaktimbulnyakonflik
·        Saling mengejek antar kelompok
·        Kurangnya sikap menghargai orang lain,
·        Tidak terjalinannya tali persaudaraan yang kuat
·        Kurangnya pendidikan moral dan kebineka anataupluralisme dalam kegiatan pembelajaran.

CONTOH KASUS TENTANG BENTROK BBM.
JAKARTA, KOMPAS.com - Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta menunjukkan, terhitung sejak Selasa (27/3/2012) hingga Jumat (30/3/2012) dini hari tadi, ada 82 korban luka-luka yang dirawat di rumah sakit akibat bentrok mahasiswa dengan aparat dalam demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di beberapa titik di Jakarta.
          Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati mengungkapkan, dari total korban yang dirawat termasuk di antaranya aparat. Seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak pemerintah.
         "Dari 82 orang, belum ada yang meninggal. Sebagian besar rawat jalan," katanya saat acara temu media di Gedung Kementerian Kesehatan, Jumat (30/3/202) siang.
            Menurut Dien, dari 82 orang korban, sebagian besar mengalami luka ringan dan kena gas air mata. "Bahwa ada yang luka-luka betul. Tetapi yang parah serius belum ada," terangnya.
           Dari 82 korban itu, lanjut Dien, bentrokan yang terjadi di depan Stasiun Gambir, pada Selasa (27/3/2012) menyumbang paling banyak korban yakni sampai 72 orang dan sebagian besar di rawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (RSCM), RS. Tarakan dan RSPAD Gatot Subroto. Sedangkat bentrokan yang terjadi pada Kamis malam (29/3/2012) di Jalan Diponegoro menyebabkan 10 orang yang dirawat, 6 orang di antaranya dirawat di RSCM, termasuk Kapolsek Senen, 2 orang di St.Carolus dan 2 orang di RS. Tarakan.
            Dien menambahkan, saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kementerian Kesehatan untuk menempatkan ambulans gawat darurat DKI, ambulans Puskesmas dan ambulans suku dinas di 30 titik. Jadi kalau ada pendemo atau polisi yang terluka dapat segera dilakukan pengobatan di ambulans. "Kalau tidak bisa dilakukan di ambulans kita rujuk ke rumah sakit terdekat. Sudah ada 32 rumah sakit di Jakarta yang siap di jadikan rujukan," tutupnya.

http://ekaagustianip.blogspot.com/2013/10/konflik-antar-kelompok.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar