ORGANISASI DAN
METODE
Pembahasan
Organisasi berasal dari kata organon dalam
bahasa Yunani yang berarti alat. Pengertian organisasi telah banyak disampaikan
para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang prinsip, sehingga
dapat saya simpulkan bahwa organisasi merupakan sarana untuk melakukan
kerjasama antara orang-orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan
mendayagunakan sumber daya yang dimiliki
1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERUBAHAN ORGANISASI
Faktor
penyebab terjadinya perubahan dibedakan jadi dua, yaitu:
Lingkungan intern :
A. Perubahan kebijakan pimpinan
B. Perubahan tujuan
C. Perluasan wilayah operasi tujuan
D. Volume kegiatan bertambah banyak
E. Sikap & perilaku dari para anggota organinsasi.
Lingkungan Ekstern :
A. Politik
B. Hukum
C. Kebudayaan
D. Teknologi
E. Sumber Daya Alam
F. Demografi
G. Sosiologi
faktor-faktor mepengaruhi suatu organisasi yang
mana sebagian besar faktor-faktor tersebut berubah secara kontinyu.
Faktor-faktor ini merupakan kekuatan-kekuatan yang menimbulkan atau menyebabkan
perubahan.
Perubahan organisasi dapat terjadi lebih-lebih jika
organisasi hanya mempunyai sedikit kemampuan untuk mengendalikan
kekuatan-kekuatan pengaruh ekstenal maupun internal organissi. Beberapa
kekuatan ekternal penyebab perubahan dapat dijabarkan sebagai berikut.
Misalnya, kenaikan biaya dan kelangkaan sumberdya alam, keamanan karyawan dan
peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan, tingkat pendidikan yang
lebih tinggi di pasar tenaga kerja, tingkat bunga yang tinggi. Faktor-faktor
tersebutlah yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun sebagai
pelanggan. Berbagai kekuatan ekternal, dari kemajuan teknologi sampai kegiatan
persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan organisasi untuk
mengubah tujuan, struktur dan metoda operasinya.
Tekanan untuk perubahan juga dapat datang dari kekuatan-kekuatan
perubah internal. Kekuatan-kekuatan ini merupakan hasil dari faktor-faktor
seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru, serta
sikap dan perilaku karyawan. Penggunaan peralatan otomatik seperti robot,
perubahan layout produksi, perubahan praktek dan kebijakan manajemen, adalah
perubahan-perubahan karena faktor kekuatan-kekuatan internal.
Kekuatan-kekuatan eksternal dan internal penyebab
perubahan sering saling berhubungan. Hubungan ini terutama merupakan hasil
perubahan-perubahan dalam nilai-nilai dan sikap-sikap yang mempengaruhi orang
dalam sistem. Orang-orang dengan berbagai sikap baru memasuki organisasi dan
menyebabkan perubahan dari dalam.
2. PROSES PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan organisasi dapat terjadi lebih-lebih jika organisasi hanya
mempunyai sedikit kemampuan untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan pengaruh
ekstenal maupun internal organisasi.
Adapun proses perubahan, antara lain :
1. Mengadakan pengkajian.
2. Mengadakan identifikasi.
3. Menetapkan perubahan.
4. Menentukan strategi.
5. Melakukan evaluasi.
Cara-cara Penanganan Perubahan
Ada dua pendekatan penanganan perubahan
organisasi:
- Proses perubahan reaktif. Manajemen bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan dibutuhkan, pelaksanaan modifikasi sedikit demi sedikit untuk menangani masalah tertentu yang timbul. Sebagai contoh, bila peraturan baru dari pemerintah mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran, maka manajer mungkin akan membeli alat pemadam kebakaran.
- Program perubahan yang direncanakan (planned change), disebut sebagai proses proaktif. Manajemen melakukan berbagai investasi waktu dan sumberdaya lainnya yang berarti untuk menguibah cara-cara operasi organisasi. Perubahan yang direncanakan ini didefinisikan sebagai perancangan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan atau tujuan baru, atau suatu perubahan dalam filsafat, iklim dan gaya pengoperasian secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan organissi, atau sebagian besar satuan organisasi, harus menyiapkan diri untuk atau menyesuaikan dengan perubahan.
Di dalam proses perubahan,
terdapat seorang atau individu yang bertanggung jawab atas peranan kepemimpinan
dalam proses pengelolaan perubahan. Individu ini disebut dengan “Change Agent”
(pengantar perubahan). Sedangkan individu atau kelompok yang merupakan sasaran
perubahan disebut “sistem klien”. Pengantar perubahan ini dapat berasal dari
para anggota organisasi atau dapat sebagai konsultan dari luar organisasi.
Leavitt (1964), menyatakan bahwa
organisasi dapat diubah melalui pendekatan struktur, pendekatan teknologi, dan
pendekatan orang-orangnya. Pendekatan struktur adalah yang menyangkut aplikasi
prinsip-prinsip perancangan organisasi yang misalnya: desentralisasi, tanggung
jawab jabatan, garis wewenang yang tepat, penciptaan pembagian kerja dll.
Pendekatan teknologi berkaitan dengan diubahnya teknik-teknik yang dipakai
denga teknologi baru; perubahan ini dapat membawa konsekuesi pula pada
perubahan struktur organisasi (menjadi pendekatan tekno-struktur). Bila
pendekatan struktural dan teknik bermaksud untuk memperbaiki prestasi kerja
organisasi melalui pengubahan situasi kerja yang tepat, maka pendekatan-
pendekatan orang dimaksudkan untuk mengubah secara langsung perilaku karyawan
melalui pemusatan dan ketrampilan, sikap, persepsi dan pengharapan mereka
sehingga diharapkan akan melaksanakan tugas dengan lebih efektif. (dalam
Handoko, 1991).
3. PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan pengembangan organisasi
- Menciptakan keharmonisan hubungan kejra antara pimpinan dengan staf anggota organisasi
- Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka
- Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi
- Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri
Ada beberapa pengertian mengenai Pengembangan Organisasi, yaitu:
- Pengembangan Organisasi merupakan suatu proses yang meliputi serangkaian perencanaan perubahan yang sistematis yang dilakukan secara terus-menerus oleh suatu organisasi
- Pengembangan Organisasi merupakan suatu pendekatan situasional atau kontingensi untuk meningkatkan efektifitas organisasi
- Pengembangan Organisasi lebih menekankan pada sistem sebagai sasaran perubahan
- Pengembangan Organisasi meliputi perubahan yang sengaja direncanakan
Pengembangan organisasi mengukur prestasi suatu organisasi dari segi
efisiensi, efektifitas dan kesehatan:
1.
Efisien dapat diukur dengan perbandingan antara
masukan dan keluaran, yang mengacu pada konsep Minimaks (Masukan minimum dan
keluaran maksimum)
2.
Efektifitas adalah suatu tingkat prestasi
organisasi dalam mencapai tujuannya artinya kesejahteraan tujuan yang telah
ditetapkan dapat dicapai
3.
Kesehatan organisasi adalah suatu fungsi dari
sifat dan mutu hubungan antara para individu dan organisasi yaitu hubungan yang
dinamis dan adaptabilitas.
4. Ciri-ciri pengembangan Organisasi
Pengertian Pengembangan Organisasi
Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu adaptif dengan lingkungannya. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi. Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi stagnan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
Strategi untuk merubah nilai-nilai daripada manusia dan juga struktur organisasi sehingga organisasi itu adaptif dengan lingkungannya. Suatu penyempurnaan yang terencana dalam fungsi menyeluruh (nilai dan struktur) suatu organisasi. Dalam kenyataannya organisasi seringkali terjadi stagnan yang disebabkan keengganan manusia untuk mengikuti perubahan, dimana perubahan dianggap bisa menyebabkan dis equilibrium. Hal ini mengakibatkan patologi dalam organisasi sehingga perlu dilakukan evaluasi, adaptasi, kaderisasi dan inovasi.
- Pengembangan Organisasi merupakan suatu strategi terencana dalam mewujudkan perubahan organisasional, perubahan yang dimaksud harus mempunyai sasaran yang jelas dan didasarkan pada suatu diagnosis yang tepat mengenai permasalahan yang dihadapi oleh organisasi
- Pengembangan Organisasi harus berupa kolaborasi antara berbagai pihak yang akan mengalami dampak perubahan yang akan terjadi, keterlibatan dan partisipasi para anggota organisasi harus mendapat perhatian
- mencerminkan suatu proses yang berlangsung terus-menerus.
- Program Pengembangan Organisasi menekankan cara-cara baru yang diperlukan guna meningkatkan kinerja seluruh anggota organisasi
- berorientasi masalah organisasi yang harus dipecahkan
- Pengembangan Organisasi mengandung nilai-nilai humanistik dalam arti bahwa dalam meningkatkan efektifitas organisasi, potensi manusia harus menjadi bagian yang penting
7. merupakan usaha ke arah penyempurnaan
organisasi.
8. merupakan tanggapan terhadap
berbagai perubahan yang terjadi diluar organisasi
- Pengembangan Organisasi menggunakan pendekatan kesisteman yang berarti selalu memperhitungkan pentingnya inter relasi, interaksi dan inter dependensi
- Pengembangan Organisasi menggunakan pendekatan ilmiah untuk mencapai efektivitas organisasi
Terdapat proses penerapan pengembangan
organisasi dan dilakukan dalam empat tahap:
- Tahap Pengamatan Sistem Manajemen atau Tahap Pengumpulan Data; Dalam tahap ini konsultan mengamati sistem dan prosedur yang berlaku di organisasi termasuk elemen elemen di dalamnya seperti struktur, manusianya, peralatan, bahan bahan yang digunakan dan bahkan situasi keuangannya. Data utama yang diperlukan adalah: (a) Fungsi utama tiap unit organisasi, (b) Peran masing masing unit dalam mencapai tujuan dan sasaran organisasi, (c) Proses pengambilan keputusan serta pelaksanaan tindakan dalam masing masing unit, (d) Kekuatan dalam organisasi yang mempengaruhi perilaku antar– kelompok dan antar individu dalam organisasi.
- Tahap Diagnosis dan Umpan Balik; Dalam tahap ini kualitas pengorganisasian serta kegiatan operasional masing masing elemen dalam organisasi dianalisis dan dievaluasi . Ada beberapa kriteria yang umum digunakan dalam mengevaluasi kualitas elemen elemen tersebut, di antaranya: (a) Kemampuan beradaptasi, yaitu kemampuan mengarahkan kegiatan dan tenaga dalam memecahkan masalah yang dihadapi, (b)Tanggung jawab: kesesuaian antara tujuan individu dan tujuan organisasi, (c) Identitas: kejelasan misi dan peran masing masing unit, (d) Komunikasi: kelancaran arus data dan informasi antar-unit dalam organisasi, (e)Integrasi; hubungan baik dan efektif antar-pribadi dan antar-kelompok, terutama dalam mengatasi konflik dan krisis, (f) Pertumbuhan; iklim yang sehat dan positif, yang mengutamakan eksperimen dan pembaruan, serta yang selalu menganggap pengembangan sebagai sasaran utama
- Tahap Pembaruan dalam Organisasi; Dalam tahap ini dirancang pengembangan organisasi dan dirumuskan strategi memperkenalkan perubahan atau pembaruan. Strategi ini bertujuan meningkatkan efektivitas organisasi dengan cara mengoreksi kekurangan serta kelemahan yang dijumpai dalam proses diagnostik dan umpan balik. Mengingat bahwa setiap perubahan yang diperkenalkan akan mempengaruhi seluruh sistem dalam organisasi, bahkan mungkin akan mengubah sistem distribusi wewenang dan struktur organisasi, rancangan strategi pembaruan harus didiskusikan secara matang dan mendapat dukungan penuh pimpinan puncak.
- Tahap Implementasi Pembaruan; Tahap akhir dalam penerapan pengembangan organisasi adalah pelaksanaan rencana pembaruan yang telah digariskan dan disetujui. Dalam tahap ini konsultan bekerja secaa penuh dengan staf manajemen dan para penyelia. Kegiatan implementasi perubahan meliputi: (a) Perubahan struktur, (b) Perubahan proses dan prosedur, (c) Penjabaran kembali secara jelas tujuan sera sasaran organisasi, (d)Penjelasan tentang peranan dan mis masing masing unut dan anggota dalam organisasi.
5. METODE DALAM PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan
efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan
pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.
Terdapat 2 model pengembangan organisasi yaitu :
1. Metode pengembangan prilaku
a. Jaringan manajerial
b. Latihan kepekaan
c. Pembentukan tim
d. Umpan balik Survai
2. Metode Pengembangan Keterampilan
& Sikap
a. Latihan ditempat kerja
b. Latihan instruksi kerja
c. Latihan diluar tempat kerja
d. Latihan ditempat tiruan
Teknik
pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang dapat
dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh
organisasi atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak
teknik pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar. Di
antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:
- Latihan Kepekaan (sensitivity taining); Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T (singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok (terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
- Kisi Pengembangan Organisas; Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
- Survai Umpan Balik; Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
- Konsultasi Proses; Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi.
- Pembentukan Tim; Adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik tim building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat matriks.
- Transcational Analysis (TA); TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan.
- Intergroup Activities; Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi, menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut.
- Third-party Peacemaking;Dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.
KESIMPULAN
Organisasi sebagai suatu
bentuk kehidupan dalam masyarakat juga mengalami perubahan, karena organisasi
juga harus selalu menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Organisasi mengalami perubahan karena organisasi selalu menghadapi berbagai macam
tantangan.
Pengembangan organisasi
mempunyai dua arti, yaitu pengembangan organisasi sebagai fungsi administrasi
dan pengembangan organisasi sebagai fungsi spesialis atau sebagai suatu teknik
manajemen.
Pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan
usaha yang dilakukan secara berencana, terus menerus meliputi organisasi secara
keseluruhan untuk meningkatkan evektifitas dan kesehatan organisasi dengan
menerapkan azas-azas dan praktek yang dikenal dalam kegiatan organisasi.
Selain itu, Pengorganisasian merupakan suatu
proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta
membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar
tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. (T.Hani Handoko)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar